[Jakarta, RSKO Jakarta] - Sebagai One Stop Service bidang NAPZA, RSKO Jakarta tidak hanya memberikan layanan medis, penunjang medis dan psikososial kepada para pengguna narkoba, juga memberikan layanan diklat dan diklit bagi akademisi dan masyarakat umum.
Pada Rabu, 4 Maret 2020, salah-satu sekolah tinggi keperawatan melakukan kunjungan Poltekkes Kemenkes Jakarta1 (satu) Program Studi Keperawatan Rumah sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta. Kunjungan ini merupakan studi orientasi keilmuan keperawatan yang sehubungan dalam rangka mencapai target kompetensi mata kuliah Keperawatan HIV/AIDS bagi mahasiswa semester IV TA 2019/2020.
Adapun jumlah peserta kunjungan dari mahasiswa keperawatan semester IV TA 2019/2020 Politeknik Kesehatan Jakarta 1 (satu) sebanyak 22 mahasiswa dan 5 dosen pendamping.
Dr Reni Chairani, M.Kep, S.Kom, penanggung jawab mata kuliah Keperawatan HIV / AIDS Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 (satu) saat mendampingi para mahasiswa di ruang konfrensi RSKO Jakarta, lantai 2 berucap "Kunjungan ini adalah wahana praktek Poltekkes Kemenkes Jakarta 1dalam menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah, RSKO Jakarta merupakan rumah kami dan kami tidak asing lagi" Ucapnya di ruang konfrensi RSKO Jakarta (4/3/2020).
Lanjut nya bahwa tujuan studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 (satu) agar mahasiswa dapat melihat utilitas yang ada, khususnya yang dimiliki oleh RSKO Jakarta terkait layanan asuhan keperawatan HIV/AIDS secara umum, sehingga mereka tidak hanya belajar dari teori saja.
Tambah Ibu Reni, pesan bapak Presiden Joko Widodo untuk pusat pendidikan harus mengedapankan vokasi. Terkait dengan mata kuliah ini, kami menilai mahasiswa kami perlu / penting pembelajaran laboratorium komunikasi klinik. Mahasiswa akan mendapatakan informasi terbaru dari pelayanan keperawatan HIV / AIDS. Kami harapkan dengan kunjungan ini para mahasiswa mendapatkan nilai lebih.
Kepala Bidang Keperawatan, Elly Hotnida Gultom, S.Kep, NS mewakili Direktur Utama RSKO Jakarta dalam kata sambutannya mengucapkan selamat datang ke RSKO Jakarta dan sangat terima kasih mendapatkan kunjungan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 guna mempelajari asuhan keperawatan HIV / AIDS.
Ibu Elly menambahkan mudah-mudahan kunjungan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1 (satu) tidak sia-sia untuk mempelajari pasien yang terjangkit HIV/AIDS. Kami harapkan segala rangkaian acara bisa berjalan lancar dan dapat diberikan masukan dalam pemberian layanan pendidikan dan pelatihan.
Tambahnya, pada saat praktek para mahasiswa dapat menggali bagaimana keadaan pasien penderita HIV / AIDS baik fisik dan psikologis. Mahasiswa akan disediakan waktu untuk mempraktekkan ilmu konseling kepada pasien rawat jalan RSKO Jakarta.
Dalam kata penutup, Ibu Elly mengucapkan terima kasih karena RSKO dipilih oleh Program Studi Keperawatan Politeknik Kesehatan Jakarta 1 (satu) sebagai lokasi kunjungan. Pemerintah menunjuk RSKO sebagai One Stop Service layanan penyalahguna Napza dan beberapa diantaranya penderita AIDS, dan merupakan satu-satu nya drug depedence hospital di dunia.
Beliau mendoakan semoga mahasiswa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Ibu Elly mengharapkan para mahasiswa setelah berkunjung dari RSKO Jakarta dapat mensosialisasikan kepada keluarga dan lingkungan terdekat agar generasi mendatang tidak memberi stugma kepada individu penderita AIDS.
Para mahasiswa keperawatan ini akan memperoleh pengenalan profil RSKO Jakarta dan video paparan menyangkut NAPZA dan layanan medis & rehabilitasi psikososial kepada pecandu narkoba di RSKO Jakarta.
Setelah memberi sambutan, Ibu Elly Hotnida Gultom memberikan pengetahuan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia. Beliau memberikan gambaran penyebaran HIV / AIDS di Indonesia, program pemerintah dalam menangani HIV/AIDS, asuhan keperawatan HIV/AIDS dan bagaimana mahasiswa bersikap ketika konseling kepada penderita AIDS.
Tidak hanya itu saja, mereka juga mendapatkan testimoni program rehabilitasi Napza dari salah-satu Konselor Adiksi, Kharisma. Salah-satu jenis therapy yang digunakan di RSKO Jakarta ialah therapy berbasis komunitas (TC).
Therapy ini mengedukasi pasien untuk menjaga pemulihan dari penggunaan zat / Napza / Narkoba. Tidak ada obatnya untuk menghilangkan memory pasien ketika diwaktu yang lalu mengkomsumsi/menggunakan zat terlarang / NAPZA / Narkoba.
Adapun yang bisa dilakukan RSKO Jakarta yaitu dengan membiasakan diri pasien utnuk hidup sehat, dengan cara merubah kondisi perilaku dari yang tidak / belum terjadwal menjadi terjadwal.
Program TC akan membawa seorang pecandu dengan pecandu lainnya hidup bersama untuk saling memulihkan dan saling support. Para tenaga kesehatan dan tenaga khusus lainnya merupakan lingkaran-lingkaran yang membuat mereka bertahan untuk pulih dari adiksi NAPZA.
Setelah berbagai materi tentang Asuhan Keperawatan dan pengenalan program rehabilitasi, kemudian dilanjutkan dengan hospital tour ke Unit Rehabilitasi NAPZA dan berdiskusi dengan resident (pasien).
-----------------------------------------
Laporan : Instalasi Humas dan PKRS RSKO Jakarta
Blogpost ini diupload oleh Instalasi Humas dan PKRS RSKO Jakarta
Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter (DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)
Share This News