Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

KIPI Pasca Vaksinasi Covid-19 dan Penanganannya

Semenjak pandemi Covid 19 ini muncul kepermukaan, banyak dari negara diseluruh dunia mengupayakan berbagai cara untuk menekan dan menghentikan penyebaran virus ini.

Salah satunya adalah program vaksinasi Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan kelompok (Herd Immunity).

Vaksin merupakan suatu jenis intervensi medis untuk memunculkan kekebalan terhadap kuman atau virus penyebab penyakit tertentu.

Produk biologi berupa vaksini ini berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

Berdasarkan data covid19.go.id, sasaran vaksinasi nasional sebesar 208.265.720 jiwa. Update tanggal 26 Juli 2021 ada sekitar 44.728.320 (vaksin pertama), dan 18.126.878888 (vaksin kedua).

RSKO Jakarta sendiri telah melaksanakan kegiatan vaksinasi bagi seluruh pegawainya sampai vaksinasi ke 3. Sinovac digunakan untuk vaksinasi pertama dan kedua sedangkan moderna dipakai untuk vaksinasi ke 3 yang diselenggarakan Sabtu, 4 Juli 2021.

Upaya vaksinasi telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian akibat penyakit menular. Meskipun demikian , masih ada kemungkinan munculnya suatu kondisi atau reaksi tubuh setelah imunisasi yang banyak dikhawatirkan orang.

Hal tersebut dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). KIPI adalah serangkaian reaksi, biasanya berupa peradangan dalam tubuh, setelah imunisasi. Untungnya, kejadian KIPI cenderung ringan dan dapat membaik dengan sendirinya.

Setiap orang mengalami reaksi yang berbeda terhadap vaksin, dikarenakan sistem imunitas yang berbeda pada setiap individu.

Perbedaan sistem imun dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya genetik, gender, diet, lingkungan sekitar, hingga kondisi-kondisi terdahulu yang telah melatih sistem imunitas untuk merespon keadaan tertentu.

Gejala KIPI ini dapat muncul dengan gejala lokal maupun sistemik. KIPI dengan gejala lokal biasanya muncul berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang mengalami infeksi akibat suntikan jarum setelah diberikan vaksinasi.

Sedangkan, KIPI dengan gejala sistemik dapat berupa munculnya demam dan rasa tidak enak badan diakibatkan nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, dan sakit kepala.

Bahkan secara sistemik jika kondisinya berat dapat menimbulkan penurunan trombosit, menyebabkan kejang, dan hipotonia. Walaupun demikian, semua gejala KIPI dapat diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya dampak jangka panjang.

Kondisi KIPI jarang terjadi, namun perlu dipantau apabila penerima vaksin mengalami gejala-gejala tertentu setelah divaksin. Berikut beberapa cara mengatasi gejala KIPI yang dapat dilakukan dirumah, antara lain :

<!--[if !supportLists]-->1.       <!--[endif]-->Apabila terjadi nyeri dan pembengkakan pada area vaksinasi, dapat memberikan kompres dingin pada area tersebut. Kompres dingin ini bertujuan untuk menghentikan peradangan area sekitar suntikan paska vaksinasi. Bisa lakukan selama 10-15 menit, lakukan berulang jika nyeri dan pembengkakan masih terjadi.  (The Journal of Bone & Joint Surgery, 2002)

<!--[if !supportLists]-->2.       <!--[endif]-->Apabila terjadi demam dan peningkatan suhu tubuh, usahakan istirahat serta dapat melakukan kompres hangat pada area kepala dan dada selama 15-30 menit, atau mandi air hangat. Bila perlu dapat mengkonsumsi Paracetamol. (healthline.com, 2018)

<!--[if !supportLists]-->3.       <!--[endif]-->Usahakan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung mineral tinggi, sebagai upaya menghidrasi tubuh paska vaksinasi, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Serta minum air putih. (Lainey Younkin, 2021)

<!--[if !supportLists]-->4.       <!--[endif]-->Tetap usahakan melakukan aktifitas yang bermanfaat, seperti Latihan penguluran pada bagian tubuh tertentu atau jalan santai 30 menit setelah istirahat 1x24 jam paska vaksinasi. (WHO, 2020)

<!--[if !supportLists]-->5.       <!--[endif]-->Jika gejala KIPI tidak berkurang, segera laporkan dan obati pada fasilitas kesehatan di mana Anda memperoleh layanan vaksinasi atau pelayanan kesehatan terdekat. Pelaporan dapat juga dilakukan melalui nomor telepon yang tertera pada kartu vaksinasi. ([email protected])

Risiko munculnya KIPI masih lebih ringan daripada risiko terjangkit penyakit serius yang tentu lebih mengancam nyawa.

Oleh sebab itu, program vaksinasi ini sangat diperlukan guna meningkatkan kekebalan kelompok agar masyarakat dapat terhindar dari bahaya virus Covid’19. Selain itu tetap lakukan “5 M” (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan dan Mengurangi Mobilitas) sebagai upaya pencegahan penyebaran covid 19. (AM/PKRS)

---

Editorial : Instalasi Promosi Kesehatan dan Marketing

Laporan ; Subbag Hukormas RSKO Jakarta

 

 

Share This News