Semenjak pandemi
Covid 19 ini muncul kepermukaan, banyak dari negara diseluruh dunia
mengupayakan berbagai cara untuk menekan dan menghentikan penyebaran virus ini.
Salah satunya
adalah program vaksinasi Covid-19 yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan
kelompok (Herd Immunity).
Vaksin merupakan
suatu jenis intervensi medis untuk memunculkan kekebalan terhadap kuman atau
virus penyebab penyakit tertentu.
Produk biologi berupa
vaksini ini berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau zat yang
dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila
diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu.
Berdasarkan data
covid19.go.id, sasaran vaksinasi nasional sebesar 208.265.720 jiwa. Update
tanggal 26 Juli 2021 ada sekitar 44.728.320 (vaksin pertama), dan 18.126.878888
(vaksin kedua).
RSKO Jakarta
sendiri telah melaksanakan kegiatan vaksinasi bagi seluruh pegawainya sampai
vaksinasi ke 3. Sinovac digunakan untuk vaksinasi pertama dan kedua sedangkan
moderna dipakai untuk vaksinasi ke 3 yang diselenggarakan Sabtu, 4 Juli 2021.
Upaya vaksinasi
telah terbukti secara medis efektif dalam mencegah infeksi dan kematian akibat
penyakit menular. Meskipun demikian , masih ada kemungkinan munculnya suatu
kondisi atau reaksi tubuh setelah imunisasi yang banyak dikhawatirkan orang.
Hal tersebut
dikenal dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI). KIPI adalah serangkaian reaksi, biasanya berupa peradangan dalam
tubuh, setelah imunisasi. Untungnya, kejadian KIPI cenderung ringan dan dapat
membaik dengan sendirinya.
Setiap orang
mengalami reaksi yang berbeda terhadap vaksin, dikarenakan sistem imunitas yang
berbeda pada setiap individu.
Perbedaan sistem
imun dapat dipengaruhi beberapa faktor, misalnya genetik, gender, diet,
lingkungan sekitar, hingga kondisi-kondisi terdahulu yang telah melatih sistem
imunitas untuk merespon keadaan tertentu.
Gejala KIPI ini
dapat muncul dengan gejala lokal maupun sistemik. KIPI dengan gejala lokal biasanya
muncul berupa rasa nyeri, kemerahan dan pembengkakan di area tubuh yang
mengalami infeksi akibat suntikan jarum setelah diberikan vaksinasi.
Sedangkan, KIPI
dengan gejala sistemik dapat berupa munculnya demam dan rasa tidak enak badan
diakibatkan nyeri otot seluruh tubuh (myalgia),
nyeri sendi (atralgia), badan lemah,
dan sakit kepala.
Bahkan secara
sistemik jika kondisinya berat dapat menimbulkan penurunan trombosit,
menyebabkan kejang, dan hipotonia. Walaupun demikian, semua gejala KIPI dapat
diatasi dan sembuh secara total tanpa adanya dampak jangka panjang.
Kondisi KIPI
jarang terjadi, namun perlu dipantau apabila penerima vaksin mengalami
gejala-gejala tertentu setelah divaksin. Berikut beberapa cara mengatasi gejala
KIPI yang dapat dilakukan dirumah, antara lain :
<!--[if !supportLists]-->1.
<!--[endif]-->Apabila terjadi nyeri dan
pembengkakan pada area vaksinasi, dapat memberikan kompres dingin pada area
tersebut. Kompres dingin ini bertujuan untuk menghentikan peradangan area
sekitar suntikan paska vaksinasi. Bisa lakukan selama 10-15 menit, lakukan
berulang jika nyeri dan pembengkakan masih terjadi. (The
Journal of Bone & Joint Surgery, 2002)
<!--[if !supportLists]-->2.
<!--[endif]-->Apabila terjadi demam dan
peningkatan suhu tubuh, usahakan istirahat serta dapat melakukan kompres hangat
pada area kepala dan dada selama 15-30 menit, atau mandi air hangat. Bila perlu
dapat mengkonsumsi Paracetamol. (healthline.com, 2018)
<!--[if !supportLists]-->3.
<!--[endif]-->Usahakan banyak mengkonsumsi
makanan yang mengandung mineral tinggi, sebagai upaya menghidrasi tubuh paska
vaksinasi, misalnya sayur-sayuran dan buah-buahan. Serta minum air putih.
(Lainey Younkin, 2021)
<!--[if !supportLists]-->4.
<!--[endif]-->Tetap usahakan melakukan
aktifitas yang bermanfaat, seperti Latihan penguluran pada bagian tubuh
tertentu atau jalan santai 30 menit setelah istirahat 1x24 jam paska vaksinasi.
(WHO, 2020)
<!--[if !supportLists]-->5.
<!--[endif]-->Jika gejala KIPI tidak
berkurang, segera laporkan dan obati pada fasilitas kesehatan di mana Anda
memperoleh layanan vaksinasi atau pelayanan kesehatan terdekat. Pelaporan dapat
juga dilakukan melalui nomor telepon yang tertera pada kartu vaksinasi.
([email protected])
Risiko munculnya
KIPI masih lebih ringan daripada risiko terjangkit penyakit serius yang tentu
lebih mengancam nyawa.
Oleh sebab itu,
program vaksinasi ini sangat diperlukan guna meningkatkan kekebalan kelompok
agar masyarakat dapat terhindar dari bahaya virus Covid’19. Selain itu tetap
lakukan “5 M” (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menghindari
kerumunan dan Mengurangi Mobilitas) sebagai upaya pencegahan penyebaran covid 19.
(AM/PKRS)
---
Editorial :
Instalasi Promosi Kesehatan dan Marketing
Laporan ; Subbag
Hukormas RSKO Jakarta
Share This News