Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

Edukasi Kesehatan HIV dan Hepatitis bagi Pasien PTRM dan PTRB

Instalasi Rawat Jalan berkerjasama dengan Instalasi Promkes dan Pemasaran RSKO Jakarta menyelenggarakan penyuluhan kesehatan kepada pasien Tim Program Terapi Rumatan Methadone (PTRM) daan Program Terapi Rumatan Buprenofine ( PTRB) pada hari Senin, 14 Juni 2021.

Penyuluhan dilaksanakan terkait dengan penyakit yang diakibatkan oleh penggunaan jarum suntik bergantian (sharing needle).

Kegiatan pemberian edukasi ini diberikan oleh dokter yang bertugas Poliklinik Rawat Jalan dr. Latsny Widyasari yang melibatkan 30 pasien PTRM dan PTRB di ruang edukasi Instalasi Rawat Jalan.

Pendidikan kesehatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari Anti narkotika Internasional (26 Juni 2012) dan Hari Ulang Tahun (HUT) RSKO Jakarta ke 49 (3 Juli 2021).

Dr.Latsny membuka tabir, menurut data dari PUSDATIN HIV di Indonesia pada tahun 2019 tercatat 50.282 kasus. Dimana terjadi peningkatan kasus setiap tahunnya dimana kasus aktif laki-laki 68,8 ?n wanita 31,2 %.

Persentasi penderita HIV ; 18 ?ri pelanggan pekerja seks, 17 % laki-laki berhubungan sex dengan laki-laki, 12 % pengguna jarum santik, 6 % wanita pekerja seks.

Human Immuno Deficiency yang disingkat HIV adalah virus yang menyerang sel darah putih yang menyebabkan kekebalan tubuh menurun sehingga menjadi mudah terserang penyakit” jelasnya.

Tambah dr.Latsny, HIV dapat menular melalui hubungan seksual, pemakaian jarum suntik bergantian, transfuse darah, persalinan dan menyusui. HIV tidak menular melalui jabat tangan, tempat makan minum, dan gigitan nyamuk.

Pada awal terkena HIV pasien tidak merasakan gejala. Jika tidak diobati pada 5 s/d 10 tahun akan terjadi gejala-gejala penyakit / sindroma yang kita sebut dengan AIDS (Acquired Immuno Defiency Syndrome), seperti sering demam, diare, batuk-batuk, berat bedan turun, tidak nafsu makan, sakit kepala, penurunan kesadaran bahkan dapat menyebabkan kematian.

Dokter yang bertugas di RSKO Jakarta ini mengedukasi pasien  bahwa HIV dapat dihindari dengan konsep ABCDE ; abstinence artinya absen / tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah, Be faithful artinya bersikap setia pada pasangan, tidak berganti-ganti pasangan, penggunaan kondom, bebas dari penggunaan jarum suntk bergantian, dan menerima edukasi mengenai HIV

Sampai sekarang belum ada obat yang mematikan virus HIV, tetapi pengobatan HIV adalah membuat virus tidak aktif, diharapkan kualitas hidup pasien akan meningkat, sehat dapat berkerja, melakukan aktivitas, tidak mudah sakit,” kata dr.Latsny, Senin (14/06/2021) di RSKO Jakarta.

Dr.Latsny menambahkan pengobatan HIV harus terus menerus, seumur hidup untuk mencegah virus HIV aktif.

Selain edukasi mengenai HIV juga memberikan informasi kesehatan menyangkut Hepatitis B dan Hepatitis C.

Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B dan C. Virus ini menyerang organ hati. Sama seperti HIV, virus ini ada dalam cairan tubuh dan menular melalui hubunga seksual dan penggunaan jarum suntik bergantian.

Pada awal orang terkena HIV orang dapat tidak mengalami gejala apapun. Akan tetapi virus ini dapat bertahan di tubuh selama menahun, kronis bisa berpuluh-puluh tahun dan merusak organ hati tanpa disadari. Jika organ hati rusak maka akan terjadi pergeseran liver,  kamker hati, rongga perut terisi cairan, sesak, kaki bengkak, muntah & BAB berdarah, dan penularankesadaran dan kematian.

Dr.Latsny menerangkan bagaimana mencegah Hepatitis B danHepatitis C sama seperti pencegahan penyakit HIV.

Telah ada kemajuan dalam pengobatan Hepatitis B dan hepatitis C saat ini. Kedua penyakit ini pada prinsipnya dapat diobati.

Rencananya, penyuluhan  akan dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tanggal 14, 15, 16 Juni 2021 berlokasi ditempat yang sama di Ruang Edukasi Rawat Jalan pada pukul 09.00 WIB. (AM)

___

Editorial : Instalasi Promkes dan Pemasaran RSKO Jakarta

Laporan Subbag Hukormas RSKO Jakarta 

Share This News