Judul : Cara Mencegah Masalah Kesehatan Jiwa di lingkungan Rumah Sakit Covid-19
Penulis : dr. HERNY TARULI TAMBUNAN, M. Ked,.Sp.KJ (Psikiater RSKO Jakarta)
Sumber : Tim Satgas Covid-19
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 15 maret 2021, kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.425.044 orang hingga 15 Maret 2021. Kemudian, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh jumlahnya menjadi 1.249.947 orang. Adapun pasien Covid-19 meninggal dunia sebanyak 38.573 orang.
Dalam upaya penanggulangan COVID-19, diperlukan peran besar petugas kesehatan di fasyankes di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam tatalaksana dan mencegah penularan COVID-19 lebih luas.
Masalah kesehatan jiwa pada masa pandemi Covid-19 menjadi perhatian. Beragam beban akan dihadapi oleh petugas di Fasilitas Pelayanan Kesehatan selama masa pandemi.
Terdapat beberapa situasi dimana Nakes menghadapi yakni adanya kewajiban menjalankan kewaspadaan terus menerus terhadap protokol pencegahan infeksi, ketegangan antara pasien dan petugas, serta stigma terhadap petugas yang berkontak dengan pasien positif COVID, dll.
Atas hal tersebut, perlunya pihak rumah sakit untuk mencegah masalah kesehatan jiwa di lingkungan Rumah Sakit yang melayani perawatan pasien COVID 19.
Dalam menangani pencegahan masalah kesehatan jiwa di RS Covid-19 terdapat dua pendekatan yaitu : Membangun Resiliensi kolektif dan penanganan situasi khusus.
Artikel ini akan membahas dari pendekatan membangun resilensi kolektif. Apapun pengertian dari Resiliensi kolektif merupakan gagasan tentang bagaimana ketahanan masyarakat dalam menghadapi tekanan dan tantangan hidup melalui pengembalian fungsi relasi sosialnya (Kirmayer et al., 2009).
Membangun resiliensi kolektif terbagi menjadi dua ; menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis dan resiliensi kolektif. Adapun penjelasannya ;
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Melakukan pertemuan secara berkala kepada seluruh staf untuk memberikan edukasi, informasi, pengecekan keadaan petugas, dan pemberian dukungan.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melakukan kegiatan sharing dan iklim motivasi antara staf yang dilakukan pada saat pergantian waktu kerja.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Menyediakan waktu untuk komunikasi risiko dari pimpinan yaitu menyampaikan informasi secara luas, berbasis bukti, mudah dipahami, dan ramah terhadap keragaman.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melakukan kampanye “It’s okay to be not okay’ kepada petugas Rumah Sakit.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melakukan sosialisasi terkait ketersediaan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial di Rumah Sakit.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melakukan kampanye S-H-A-R-E See it? Hear it? Are you feeling it? Report it and let someone know Embrace your needs and be a model for others to share. Dalam bahasa Indonesia, bisa dipahami menjadi: Protokol Pelayanan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial bagi Tenaga Kesehatan pada Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Fasilitas Kesehatan.
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengembangkan budaya keterbukaan di tempat kerja yang menjunjung HAM (azas kesetaran) sehingga terbentuk rasa saling percaya dan rasa aman di tempat kerja
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melakukan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan Protokol Kesehatan Untuk Mencegah Penularan Covid-19 secara berkesinambungan melalui berbagai media yang ada
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Memberikan apresiasi, pengakuan, dan penghargaan kepada petugas Apakah kita melihat perubahan? Apakah kita mendengar adanya perubahan? Apakah kita merasakan adanya perubahan? Laporkan dan beritahu ke orang lain Ceritakan kebutuhan kita dan jadilah contoh bagi petugas lainnya tentang keterbukaan Protokol Pelayanan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial bagi Tenaga Kesehatan 10 pada Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Fasilitas Kesehatan
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Role model untuk penerapan protokol kesehatan, mekanisme koping yang adaptif
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Resiliensi Kolektif
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->membentuk kelompok dukungan di unit kerja (Support group) untuk memantau kesehatan mental dan fisik setiap anggotanya
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengembangkan buddy system berupa pendampingan melekat sebagai mekanisme untuk memantau kebutuhan dukungan psikososial
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Psikoedukasi mengenai pengenalan masalah psikologis dan cara praktis mengatasinya (bisa juga dilakukan secara asinkronus, misalnya pembuatan materi digital dalam bentuk e-leaflet yang diunggah ke media sosial, video edukasi yang diputar di layar monitor dan bisa diakses melalui media sosial, dsb)
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Melatih semua staf untuk melakukan Psychological First Aid (PFA) Protokol Pelayanan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial bagi Tenaga Kesehatan pada Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Fasilitas Kesehatan
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Kegiatan alternative
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Menyediakan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang bersifat interaktif namun tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti kelas-kelas daring tentang olahraga, ketrampilan, spiritualitas, dan sebagainya
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Memberi kesempatan kepada staf untuk melakukan kegiatan pengembangan profesionalismenya
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengadakan kegiatan meditasi/mindfulness
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengadakan latihan grounding (latihan untuk membantu seseorang terhubung dengan lingkungannya saat ini)
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengadakan latihan membangun batasan (boundaries)
<!--[if !supportLists]-->• <!--[endif]-->Mengadakan latihan self-soothing (menenangkan diri)
<!--[if !supportLists]-->· <!--[endif]-->Protokol Pelayanan Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial bagi Tenaga Kesehatan pada Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) di Fasilitas Kesehatan
----
Editorial : Tim Promosi Kesehatan dan Pemasaran Rumah Sakit - RSKO Jakarta.
Laporan Unit Kerja Hukormas RSKO Jakarta.
Share This News