Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

Bagaimana Cara Berbelanja yang Aman di Masa Pandemi Covid-19 ? Ini Jawabannya

Judul                                     : Bagaimana Cara Berbelanja yang Aman di Masa Pandemi Covid-19 ? Ini Jawabannya

Penulis                                 : Andri Mastiyanto SKM (Penyuluh Kesehatan Masyarakat Instalasi PKRS dan Pemasaran).

Narasumber                      : dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS.,

 

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]-->

 

 

Pandemi Covid-19 sedang melanda dunia sejak triwulan akhir 2019 dan entah kapan akan berakhir. Untuk itu masyarakat wajib menjalankan protokol pencegahan Covid-19 disegala kegiatan.

 

Namun, manusia juga butuh makan untuk memenuhi kecukupan gizi dan energi agar dirinya tetap dapat hidup dan menjalan aktivitas. Bagaimana cara berbelanja kebutuhan sehari-hari tetapi tetap aman di masa pandemic Covid-19 ?

 

Penulis pun melakukan tanya jawab dengan dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS., menyangkut cara aman berbelanja agar tidak mudah terinfeksi virus Covid-19.

 

Dokter Her (panggilan dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS) menerangkan terlebih dahulu mengenai coronavirus. Virus ini adalah suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.

 

Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.

 

Tambah dr.Her, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan dan tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh penjuru dunia.

 

Lanjutnya, seperti penyakit pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu perawatan khusus.

 

Nah, sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap.

 

Walaupun untuk angka kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah. 

Share This News