Judul
: Bagaimana
Cara Berbelanja yang Aman di Masa Pandemi Covid-19 ? Ini Jawabannya
Penulis
: Andri
Mastiyanto SKM (Penyuluh Kesehatan Masyarakat Instalasi PKRS dan Pemasaran).
Narasumber :
dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS.,
<!--[if gte vml 1]><!--[endif]-->
Pandemi
Covid-19 sedang melanda dunia sejak triwulan akhir 2019 dan entah kapan akan
berakhir. Untuk itu masyarakat wajib menjalankan protokol pencegahan Covid-19
disegala kegiatan.
Namun,
manusia juga butuh makan untuk memenuhi kecukupan gizi dan energi agar dirinya
tetap dapat hidup dan menjalan aktivitas. Bagaimana cara berbelanja kebutuhan
sehari-hari tetapi tetap aman di masa pandemic Covid-19 ?
Penulis
pun melakukan tanya jawab dengan dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS., menyangkut
cara aman berbelanja agar tidak mudah terinfeksi virus Covid-19.
Dokter
Her (panggilan dr.Hermawanto HH, Sp.PK., MARS) menerangkan terlebih dahulu
mengenai coronavirus. Virus ini adalah suatu kelompok
virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia.
Beberapa jenis coronavirus
diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek
hingga yang lebih serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus
jenis baru yang ditemukan menyebabkan penyakit COVID-19.
Tambah
dr.Her, COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh jenis coronavirus yang baru
ditemukan dan
tidak dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.
COVID-19 ini sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di
seluruh penjuru dunia.
Lanjutnya, seperti penyakit
pernapasan lainnya, COVID-19 dapat menyebabkan gejala ringan termasuk pilek,
sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Sekitar 80% kasus dapat pulih tanpa perlu
perawatan khusus.
Nah,
sekitar 1 dari setiap 6 orang mungkin akan menderita sakit
yang parah, seperti disertai pneumonia
atau kesulitan bernafas, yang biasanya muncul secara bertahap.
Walaupun untuk angka
kematian penyakit ini masih rendah (sekitar 3%), namun bagi orang yang berusia
lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti
diabetes, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih
rentan untuk menjadi sakit parah.
Share This News