Semenjak ditetapkannya Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19) sebagai Global Pandemic oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 dan tanggal 14 Maret
di Indonesia ditetapkannya sebagai bencana Nasional.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia,
karena Indonesia terdiri dari berbagai pulau dan kebiasaan yang berbeda-beda
serta Negara Indonesia merupakan negara berkembang.
Untuk menghadapi kondisi seperti ini kita harus menjaga
kondisi mental dan jiwa kita supaya tetap sehat. Kesehatan jiwa yang sehat merupakan
kebutuhan pokok dari setiap individu.
Bila seseorang tersebut tidak kuat jiwa dan mentalnya dalam
menghadapi kondisi pandemi ini maka akan terjadi stres yang berlebihan yang
mengakibatkan seseorang dalam bekerja tidak bisa menggunakan akal sehat dan
rasionalnya.
Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).
SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia.
Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Tanda
dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut
seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan
masa inkubasi terpanjang 14 hari.
Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut,
gagal ginjal, dan bahkan kematian.(Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Coronavirus Disease, Juli 2020).
Update
satuan gugus penanaganan covid-19 pertanggal 07 Oktober 2020, Jam 12.00, jumlah
terpapar covid-19 di Indonesia dengan 34 Provinsi dan 498 Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut suspek 142.213 orang, spesimen 44.212 orang, konfirmasi 315.714
orang, sembuh 240.291 orang, meninggal 11.472 orang. Data ini setiap hari
selalu mengalami peningkatan
Kesehatan
jiwa adalah
kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual,
dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya. (scholar.unand.ac.id)
Berbagai upaya telah di lakukan oleh Pemerintah Indonesia
dalam menghadapi masalah ini, seperti tata kelola perkantoran dan jam kerja. Hal
ini juga berdampak terhadap pelayanan kesehatan di Negara Indonesia yang mana
harus tetap memperhatikan Mutu dan Keselamatan Pasien (juga termasuk tenaga
kesehatan yang bekerja di Fasilitas Kesehatan dan Rumah Sakit).
Sampai saat ini Pemerintah menerapkan New Normal dalam
melakukan pelayanan rumah sakit atau di perkantoran. Adapun upaya yang letah di
lakukan oleh pemerintah Indonesia dalam menangani Covid-19 adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan
fasilitas kebersihan tangan di setiap pintu masuk dan di ruangan kerja seperti
hand sanatizer.
2. Melakukan
pengukuran suhu tubuh sebelum masuk kantor dan bekerja.
3. Melakukan
pemeriksaan repid tes atau swab terhadap karyawan yang beresiko dan
menampakan tanda dan gejala.
4. Pembatasan
jam kerja, seperti Work From Home yang
kita kenal WFH
5. Menyanjurkan
karyawan bawa makan dari rumah sendiri dan makan tidak berkerumun dengan
teman-teman ruangan.
6. Selalu
menjaga kebersihan diri dan istirahat yang cukup.
Walaupun
pemerintah sudah menerapkan new normal,
khususnya untuk perkantoran dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Rumah Sakit
namun klaster-klaster baru tetap bermunculan.
Seperti
yang terjadi di Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan, hal ini tidak
bisa di hindari seperti yang terjadi di lingkungan RSKO Jakarta.
Oleh
sebab itu agar staf dan karyawan tetap sehat Jiwa dalam melakukan pelayanan ke
pada masyarakat, maka yang harus kita terapkan adalah penerapan kewaspadaan standar
dalam memberikan pelayanan, kewaspadaan tersebut antara lain :
1. Jangan
panik
Dalam
kondisi apapun dan seberat apapun masalah yang kita hadapi kita jangan panic,
tetap menggunakan akal dan pemikiran yang sehat dalam menghadapinya.
2. Tetap
menjaga kesehatan dan selalu berbahagia
Istirahat
yang cukup dan bahagia akan meningkatkan daya tahan tubuh dan imum seseorang.
3. Berpikiran
positif
Dengan
kita berpikiran positif atau positif think maka pikiran kita akan sehat dalam
mengambil suatu keputusan.
4. Berjemur
di pagi hari dari jam 09.00 sampai jam 10.30, selama 15-20 menit (3 kali dalam
seminggu), hal ini akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh kita.
5. Rajin
melakukan kebersihan tangan baik dengan sabun maupun dengan hand sanitizer.
Kuman
akan menempel di tangan seseoarang dan kuman tersebut juga bisa di pindahkan
dengan tangan, maka untuk memutus mata rantai penyebaran kuman tersebut kita
harus rajin melakukan kebersihan tangan. Bila kita melakukan kebersihan tangan
dengan sabun di bawah air mengalir waktu yang kita butuhkan sekitar 40-60
detik, dan bila dengan hand sanitizer dengan waktu 20-30 detik dengan 6 langkah
kebersihan tangan.
6. Menerapkan
etika batuk dan memakai masker
Kuman
atau mikroorganisme bisa keluar saat kita batuk dan bicara, oleh sebab itu biar
kita aman di anjurkan untuk memakai masker, supaya kita tidak menularkan dan
tidak tertular saat bernafas.
7. Selalu
menjaga jarak
Mokroorganisme
itu akan jatuh denagn jarak 2 meter, olesebab itu kita harus menjaga jarak
supaya tidak tertular.
Dalam
memberikan pelayanan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan, terutama
di lingkungan RSKO Jakarta memperhatihan kesehatan jiwa, karena dalam jiwa yang
sehat akan terpancar jiwa yang melayani dengan sehat dan bahagia.
Kita
semua harus menerapkan kewaspadaan standar dalam meberikan pelayanan sehingga
tercipta kualitas dan mutu layanan yang baik dan optimal. (DA/AM PKRS)
Laporan
: Subbag Hukormas RSKO Jakarta
Share This News