Apakah Anda pernah terjatuh / terpeleset kemudian merasa sakit
atau ngilu ? pastinya jawabannya pernah. Bangsawan atau pejabat sekalipun
pernah mengalami cidera.
Masih banyak masyarakat awam
memahami jika terjadi suatu cidera yang terbesit dalam benak mereka adalah
langsung mendatangi tukang urut. Namun apakah cara tersebut efektif dalam
mengurangi atau menghilangkan efek dari kondisi cidera tersebut.
“Sebelum kita bahas penanganan
cidera, kita harus mengetahui apa itu cidera?”
Menurut Graha & Priyo (2009 ;
45), cidera atau trauma adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang
mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan tidak dapat berfungsi
dengan baik pada otot, tendon, ligament, persendian, maupun tulang akibat
aktifitas gerak yang berlebihan atau kecelakaan.
Bagaimanakah Reaksi Tubuh Terhadap Cidera ?
Seseorang yang cidera akan
mengalami proses yang biasa kita sebut dengan inflamasi (peradangan). Dimana
tubuh melakukan proses secara alamiahnya melakukan pertahanan diri dengan melepaskan
zat kimia tertentu sebagai reaksi imun bertujuan meruasak zat atau objek asing
yang dianggap merugikan (sel yang rusak, bakteri, virus) dalam memperbaiki
kerusakan tubuh pada tingkat sel.
Respon inflamasi yang terjadi
dalam waktu yang lama dapat merusak tubuh. Hal ini terjadi karena zat atau
organisme pemicu inflamasi dapat bertahan lama pada pembuluh darah dan
mengakibatkan penumpukan plak.
Plak dalam pembuluh darah tersebut
dapat dianggap sebagai zat berbahaya dan akibatnya proses inflamasi kembali
terjadi. Akibatnya terjadi kesusakan pada pembuluh darah, dampak selanjutnya adalah
kerusakan sistem tubuh yang mempengaruhi fungsi dan gerak tubuh dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.
Tanda – Tanda Tubuh
Saat Mengalami Cidera
Cidera atau trauma akan
menimbulkan inflamasi yang dapat ditandai dengan 5 tanda berikut :
1) Peningkatan
suhu sekitar jaringan, biasanya agak terasa hangat pada jaringan yang mengalami
trauma,
2) Terjadinya
pembengkakan,
3) Terjadinya
pendarahan (bisa terjadi didalam atau luar jaringan),
4) Peningkatan
rasa nyeri pada jaringan yang mengalami trauma,
5) Adanya
penurunan fungsi dan gerak anggota tubuh, jika mengalami cidera yang berat.
Apakah pijat dapat mengurangi atau menghilangkan tanda
inflamasi?
Banyak dari kita beranggapan
mengapa setelah diurut atau dipijat, akan menghilangkan rasa nyerinya. Mungkin
saja benar, namun apakah karena kita pijat?.
Sebenarnya yang terjadi saat kita
menekan pada bagian yang sakit tubuh kita secara otomatis melakukan
pertahanannya dengan mengeluarkan zat kimia tertentu, sehingga nilai rangsang
ambang rasa kita meningkat yang berakibat menurunnya rasa sakit pada kondisi
tertentu.
Sayangnya malah meningkatkan
inflamasi, oleh akibat meningkatnya kerusakan sel dalam tubuh. Penekanan yang
dilakukan pada jaringan yang mengalami kerusakan akan meningkatkan kerusakan
yang lebih parah pada tingkat sel.
Jika tidak ditangani dengan baik,
maka berakibat pada menurunya fungsi dan gerak tubuh.
Lalu bagaimana cara untuk menangani cidera atau
trauma?
Kondisi cidera dapat sembuh
dengan cepat apabila dilakukan dengan penanganan yang tepat, banyak kajian
klinis membahas tentang penanganan cidera. Seperti teknik PRICE (Protection,
Rest, Icing, Compression dan Elevation) sangat tepat diberikan pada kondisi
cedera akut. Berikut tahapannya ;
1) (Protection)
Apabila tubuh mengalami cidera maka segera lindungi area cidera tersebut agar
tidak meningkatkan resiko cidera berulang dengan cara membebatnya dengan
elastic perban atau dekker.
2) (Rest)
Segera istirahatkan bagian tubuh yang mengalami trauma dengan tidak
menggerakkanya.
3) (Icing)
Infalamasi akan timbul pada masa awal cidera, untung menghambat kondisi ini
kita dapat menggunakan es batu atau air dingin. Kompres pada bagian yang
mengalami pembengkakan selama 5 menit dalam 4 jam sekali.
4) (Compresion)
Membebatnya dengan elastic perban searah aliran darah menuju jantung, sebagai
tujuan untuk memperbaiki peredaran darah agar tidak menumpuk pada lokasi cidera.
5) (Elevation)
Dalam kondisi ini, organ tubuh yang mengalami cedera harus diangkat dalam
posisi yang lebih tinggi dari jantung agar bengkak yang muncul segera hilang.
Jika cedera di kaki, gantungkan kaki di tembok sehingga bengkak cepat sembuh.
Jika dalam 3-4 hari tanda-tanda
inflamasi tidak kunjung berkurang, segera datang ke klinik atau rumah sakit
terdekat agar mendapatkan penanganan secara tepat, sehingga dampak dari
kerusakan dapat diminimalisir dengan cepat dan tubuh segera dapat melakukan
aktifitas gerak dan fungsi sebagaimana mestinya.
--------------------
Laporan : Subbag Hukormas dan
Instalasi PKRS RSKO Jakarta
Share This News