Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

Mengenal Apa itu Cedera dan Penanganannya

Apakah Anda pernah terjatuh / terpeleset kemudian merasa sakit atau ngilu ? pastinya jawabannya pernah. Bangsawan atau pejabat sekalipun pernah mengalami cidera.

Masih banyak masyarakat awam memahami jika terjadi suatu cidera yang terbesit dalam benak mereka adalah langsung mendatangi tukang urut. Namun apakah cara tersebut efektif dalam mengurangi atau menghilangkan efek dari kondisi cidera tersebut.

Sebelum kita bahas penanganan cidera, kita harus mengetahui apa itu cidera?”

Menurut Graha & Priyo (2009 ; 45), cidera atau trauma adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan tidak dapat berfungsi dengan baik pada otot, tendon, ligament, persendian, maupun tulang akibat aktifitas gerak yang berlebihan atau kecelakaan.

 

Bagaimanakah Reaksi Tubuh Terhadap Cidera ?

Seseorang yang cidera akan mengalami proses yang biasa kita sebut dengan inflamasi (peradangan). Dimana tubuh melakukan proses secara alamiahnya melakukan pertahanan diri dengan melepaskan zat kimia tertentu sebagai reaksi imun bertujuan meruasak zat atau objek asing yang dianggap merugikan (sel yang rusak, bakteri, virus) dalam memperbaiki kerusakan tubuh pada tingkat sel.

Respon inflamasi yang terjadi dalam waktu yang lama dapat merusak tubuh. Hal ini terjadi karena zat atau organisme pemicu inflamasi dapat bertahan lama pada pembuluh darah dan mengakibatkan penumpukan plak.

Plak dalam pembuluh darah tersebut dapat dianggap sebagai zat berbahaya dan akibatnya proses inflamasi kembali terjadi. Akibatnya terjadi kesusakan pada pembuluh darah, dampak selanjutnya adalah kerusakan sistem tubuh yang mempengaruhi fungsi dan gerak tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Tanda – Tanda Tubuh  Saat Mengalami Cidera

Cidera atau trauma akan menimbulkan inflamasi yang dapat ditandai dengan 5 tanda berikut :

1)      Peningkatan suhu sekitar jaringan, biasanya agak terasa hangat pada jaringan yang mengalami trauma,

2)     Terjadinya pembengkakan,

3)     Terjadinya pendarahan (bisa terjadi didalam atau luar jaringan),

4)     Peningkatan rasa nyeri pada jaringan yang mengalami trauma,

5)     Adanya penurunan fungsi dan gerak anggota tubuh, jika mengalami cidera yang berat.

 

Apakah pijat dapat mengurangi atau menghilangkan tanda inflamasi?

Banyak dari kita beranggapan mengapa setelah diurut atau dipijat, akan menghilangkan rasa nyerinya. Mungkin saja benar, namun apakah karena kita pijat?.

Sebenarnya yang terjadi saat kita menekan pada bagian yang sakit tubuh kita secara otomatis melakukan pertahanannya dengan mengeluarkan zat kimia tertentu, sehingga nilai rangsang ambang rasa kita meningkat yang berakibat menurunnya rasa sakit pada kondisi tertentu.

Sayangnya malah meningkatkan inflamasi, oleh akibat meningkatnya kerusakan sel dalam tubuh. Penekanan yang dilakukan pada jaringan yang mengalami kerusakan akan meningkatkan kerusakan yang lebih parah pada tingkat sel.

Jika tidak ditangani dengan baik, maka berakibat pada menurunya fungsi dan gerak tubuh.

 

Lalu bagaimana cara untuk menangani cidera atau trauma?

Kondisi cidera dapat sembuh dengan cepat apabila dilakukan dengan penanganan yang tepat, banyak kajian klinis membahas tentang penanganan cidera. Seperti teknik PRICE (Protection, Rest, Icing, Compression dan Elevation) sangat tepat diberikan pada kondisi cedera akut. Berikut tahapannya ;

1)    (Protection) Apabila tubuh mengalami cidera maka segera lindungi area cidera tersebut agar tidak meningkatkan resiko cidera berulang dengan cara membebatnya dengan elastic perban atau dekker.

2)   (Rest) Segera istirahatkan bagian tubuh yang mengalami trauma dengan tidak menggerakkanya.

3)   (Icing) Infalamasi akan timbul pada masa awal cidera, untung menghambat kondisi ini kita dapat menggunakan es batu atau air dingin. Kompres pada bagian yang mengalami pembengkakan selama 5 menit dalam 4 jam sekali.

4)   (Compresion) Membebatnya dengan elastic perban searah aliran darah menuju jantung, sebagai tujuan untuk memperbaiki peredaran darah agar tidak menumpuk pada lokasi cidera.

5)  (Elevation) Dalam kondisi ini, organ tubuh yang mengalami cedera harus diangkat dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung agar bengkak yang muncul segera hilang. Jika cedera di kaki, gantungkan kaki di tembok sehingga bengkak cepat sembuh.

Jika dalam 3-4 hari tanda-tanda inflamasi tidak kunjung berkurang, segera datang ke klinik atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan secara tepat, sehingga dampak dari kerusakan dapat diminimalisir dengan cepat dan tubuh segera dapat melakukan aktifitas gerak dan fungsi sebagaimana mestinya.

--------------------

Laporan : Subbag Hukormas dan Instalasi PKRS RSKO Jakarta

Share This News

Comment