Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

RSKO Jakarta Bersama Warga Desa Medang, Lawan Bahaya Penyalahgunaan NAPZA

Sabtu pagi, 23 Agustus 2025, udara Desa Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, terasa berbeda. Aula SDN Pondok Jengkol yang biasanya menjadi ruang belajar anak-anak, hari itu dipenuhi oleh sekitar 70 orang peserta dari warga desa, mahasiswa, dan mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) 138 NADI Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 

Mereka berkumpul bukan untuk kegiatan rutin, melainkan untuk sebuah seminar penting dengan tema Edukasi Anti Judi Online dan Narkoba.

Acara dibuka tepat pukul 08.00 WIB oleh Ketua Pelaksana KKN 138 NADI, Muhammad Syihabuddin. Dengan suara lantang dan penuh semangat, ia menyampaikan harapan agar kegiatan ini mampu menanamkan kesadaran baru pada masyarakat, khususnya tentang bahayapenyalahgunaan NAPZA / Narkoba yang kian mengintai berbagai lapisan usia.

Hadirnya Penyuluh Kesehatan dari RSKO Jakarta

Untuk memperkuat pesan anti penyalahgunaan NAPZA / narkoba, RSKO Jakarta mengirim dua penyuluh kesehatan: Intan Endang Sonata, SKM, MKM dan Euis Sayyidah, AMD. 

Keduanya hadir sejak awal acara hingga selesai pukul 14.00 WIB. Dengan penuh dedikasi, mereka membawa misi penting: mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Kedua penyuluh ini tampil sederhana namun berwibawa. Dengan bantuan presentasi PowerPoint sebanyak 20 slide, mereka menjelaskan secara runtut mulai dari definisi NAPZA, dampak kesehatan dan sosial yang ditimbulkan, hingga strategi pencegahan di lingkungan keluarga dan masyarakat. 

Bahasa yang digunakan tidak rumit, penuh perumpamaan sederhana sehingga mudah dipahami oleh warga desa dari berbagai latar belakang.

Antusiasme Peserta: Banyak Bertanya, Banyak Belajar

Saat sesi tanya jawab dibuka, suasana aula menjadi hidup. Sepuluh orang peserta yang berkesempatan bertanya memanfaatkan momen itu dengan serius. 

Pertanyaan mengalir mulai dari "Apakah Surat Keterangan Bebas Narkoba merupakan surat legitimasi menyatakan orang tersebut tidak menggunakan narkoba ?" hingga "Apa langkah pertama yang harus dilakukan jika ada anggota keluarga yang ketahuan mencoba narkoba?"

Intan dan Euis menjawab dengan sabar, menambahkan contoh nyata, dan sesekali memberikan tips praktis. Antusiasme peserta menjadi bukti nyata bahwa selama ini pengetahuan mereka tentang narkoba masih minim. 

Penjelasan dari kedua penyuluh RSKO Jakarta membuka mata mereka bahwa bahaya narkoba bukan sekadar cerita televisi, melainkan ancaman nyata yang bisa masuk ke desa mereka kapan saja.

Pesan Penting: Peran Warga Desa Medang

Dalam penyampaiannya, Intan dan Euis menegaskan bahwa pencegahan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga seluruh warga desa. Ada empat hal yang ditekankan:

  1. Bergaul dengan teman yang baik dan benar. Pilih lingkungan yang sehat agar tidak mudah terbawa arus negatif.

  2. Bantu teman untuk tidak terpengaruh. Jika melihat teman mulai salah langkah, jangan dibiarkan.

  3. Waspada terhadap tekanan dan bujukan. Termasuk ancaman, pemaksaan, atau jebakan pergaulan yang terlalu ramah.

  4. Hindari tempat rawan peredaran. Warung remang, tongkrongan malam, hingga keramaian yang berisiko menjadi jalur distribusi narkoba harus dihindari.

Pesan ini terasa sederhana, namun sangat relevan dengan kondisi masyarakat desa yang kini juga tidak luput dari target peredaran narkoba.

RSKO Jakarta Siap Bekerja Sama

Melalui kegiatan ini, RSKO Jakarta kembali menegaskan komitmennya. Tim Kerja Pelayanan Penunjang dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) membuka diri untuk bekerjasama dengan masyarakat, sekolah, hingga perguruan tinggi yang membutuhkan edukasi kesehatan, khususnya tentang bahaya narkoba. 

Penyuluhan akan terus diberikan dengan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan dekat dengan keseharian masyarakat.

Dari Desa Medang, Gelora Anti Narkoba Bergema

Menjelang sore, acara ditutup dengan wajah-wajah yang tampak puas dan tercerahkan. Para mahasiswa KKN 138 NADI UIN Syarif Hidayatullah berbaur dengan warga desa, saling berbincang tentang materi yang baru saja mereka terima. 

Ada rasa optimisme bahwa langkah kecil ini akan menumbuhkan kesadaran kolektif: menjaga diri, keluarga, dan desa dari bahaya narkoba.

Dari Desa Medang, Kabupaten Tangerang, gema pesan anti penyalahgunaan NAPZA / narkoba pun bergema: "Say No to Drugs, Protect Our Future!" Sebuah langkah sederhana, namun sangat berarti dalam perang panjang melawan penyalahgunaan narkoba di Indonesia.

**

Karena kita orang Melayu, kita tutup dengan pantun ;

Ke Tangerang cari buah sukun,

Pulangnya bawa rambutan manis.

Hidup sehat jauh dari racun,

NAPZA dijauhi, prestasi pun manis.

 

Salam Sehat

Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSKO Jakarta

Share This News