RSKO Jakarta (10/7/2020) - Peringatan Hari Anti Narkotika
Internasional (HANI) tahun 2020 pada kali ini diselenggarakan berbeda dari
tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang melanda
Indonesia dan seluruh dunia.
Dengan situasi pandemik saat ini kita harus tetap mempunyai
semangat untuk membudayakan gaya hidup yang sehat baik bagi diri sendiri maupun
lingkungan sekitar kita.
Pada masa-masa New Normal sebaiknya masyarakat tetap
membudayakan gotong royong dan harus mempunyai empati dalam menghadapi situasi
pandemi ini. Jangan lupakan untuk hidup dengan semangat baru di Era New Normal
tanpa Napza (Narkoba).
Sehingga tahun ini karena pandemik Covid-19 peringatan HANI
tahun 2020 diselenggarakan dengan menggunakan teknologi secara virtual, namun
tidak mengurangi kekhidmatan dan tujuan mulia dalam memberantas narkoba di
Indonesia.
Peringatan HANI tahun 2020 yang jatuh pada hari Jumat,
tanggal 26 juni 2020 diselenggarakan pada hari jumat, 10 Juli 2020 pada pukul
09.00 s/d 11.00 WIB yang akan dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom
Meeting dan media sosial yang dimiliki oleh RSKO Jakarta baik twitter,
facebook, instagram dan youtube. Kegiatan webinar ini diikuti oleh 129 peserta.
Penyelenggaran HANI 2020 di RSKO Jakarta secara virtual
diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSKO Jakarta yang diketuai Ibu Sri
Hartanti Azhar berkerjasama dengan RSKO Jakarta. Kegiatan ini pun didukung oleh
Ketua DWP Kemenkes RI, Dedet Hidayati Oscar dan Ketua DWP Yankes kemenkes RI, Niken Sawitri
Bambang.
Diharapkan seluruh anggota DWP RSKO Jakarta, pengawai RSKO
Jakarta dan masyarakat di seluruh Indonesia ikut berpartisipasi dan
menggelorakan peringatan HANI tahun 2020 dengan melakukan kegiatan positif
dalam rangka Indonesia bebas Narkoba.
Dalam peringatan HANI tahun 2020 RSKO Jakarta dalam bentuk
webinar kali ini sejatinya merupakan seminar kesehatan dengan tema “Hidup Produktif Tanpa Napza dalam Era New
Normal” yang diikuti oleh DWP Kemenkes RI dan seluruh unsur pelaksana DWP
Kemenkes RI dan masyarakat umum.
Dalam kata sambutan Ketua BWP RSKO Jakarta, Sri Hartanti
Azhar ”Tema webinar yang dilaksanakan kali
ini memang kami pilih karena dalam situasi pandemic Covid-19”.
Lanjut Ibu Tanti Azhar, untuk itu kita harus bersemangat untuk
bangkit dan harus tetap berhati-hati terhadap bahaya Napza yang ada disekitar
kita pada saat masa pandemik Covid-19.
Tambahnya, seminar ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari
peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020 dan Hari Ulang Tahun
(HUT) RSKO Jakarta yang ke 48. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 10
Juli 2020 karena agar dapat sekaligus memperingati 2 (dua) hari besar bagi RSKO
Jakarta.
Turut hadir dalam webinar ini Ibu Niken Sawitri Bambang sebagai Ketua DWP Yankes kemenkes RI menyampaikan “saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi webinar yang diprakarsai oleh DWP RSKO Jakarta yang diketuai ibu Tanti Azhar. Saya harapkan webinar dimasa pademi Covid-19 di lingkungan Kemenkes RI dan Yankes dapat lebih digiatkan. Hal ini penting karena jumlah kasus positif Covid-19 yang masih terus meningkat , itu kenapa memang sebaiknya edukasi kesehatan dapat menggunakan cara webinar”.
Meneruskan sambutan Ibu Niken, saya mengharapkan semoga
materi yang diberikan akan bermanfaat bagi masyarakat. Mewakili DWP Yankes Kemenkes
RI, saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 48 bagi RSKO Jakarta
Arahan Ketua DWP Kemenkes RI, Ibu Dedet Hidayati Oscar “Webinar kali ini diselenggarakan dalam
rangka HANI 2020 dan HUT RSKO 48 yang merupakan bukti nyata peran DWP Kemenkes RI
dan unsur pelaksana ditjen Yankes di bidang pendidikan, sosial dan budaya.
Webinar yang diselenggarakan DWP RSKO Jakarta kali ini akan menambah
pengetahuan masyarakat mengenai narkotika”
Harap Ibu Dedet, agar anggota DWP kemenkes RI selalu update
mengenai isu-sisu kesehatan, karena ibu-ibu DWP Kemenkes RI sebagai sumber
informasi kesehatan bagi lingkungan tempat ibu-ibu tinggal.
Lanjut Ketua DWP kemenkes RI, meskipun masa-masa pandemic Covid-19
banyak kegiatan dilakukan secara virtual tetapi tetaplah melanjutkan program DWP
Kemenkes RI. Kedepankan gotong royong dan kekompakan dan persaudaran agar DWP
Kemenkes RI dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Narasumber dalam webinar kali ini dr.Parulian Sandy Noveria,
MKK menjelaskan “Tantangan Indonesia dalam
beberapa bulan terakhir menghadapi pandemic Covid-19. Saat ini kita yang
sebelumnya dalam kondisi PSBB bersiap produktif kembali (New Normal). Namun, tantangan
lainnya penyalahgunaan NAPZA (orang umum mengenalnya Narkoba)”.
Menambahkan penjelasan, patut peserta webinar ketahui bahwa Pengguna
Napza akan memiliki masalah tidak hanya fisik tetapi juga akan memiliki masalah
kesehatan (medis) dan psikologis.
Pada masa pandemic Covid-19 terdapat warga yang harus
menjalankan isolasi mandiri 14 hari, maka rasa kesepian akan hadir
dan menimbukan stress. Using drugs
kemungkinan bisa terjadi untuk mengurangi kondisi stres.
Kondisi seperti ini bagi yang pernah menggunakan NAPZA dapat
menimbulkan relaps (menggunakan kembal Napza/Narkoba). Resiko putus zat lebih
besar karena stres lebih tinggi.
Bila individu sudah mengalami ketergantungan NAPZA, maka pengguna
ada kemungkinan tidak akan menggunakan satu jenis saja. Ini yang berbahaya karena
mencoba jenis Napza lainnya.
Sebagai seorang pengguna Napza di masa pandemic Covid-19 akan
dapat berisiko tertular karena imunitas pada pengguna narkoba menurun.
Dr.Sandy mengingatkan bahwa segala umur, segala profesi dan
siapa saja bisa terjebak penyalahgunaan Napza. Untuk itu tetap kita prilaku
hidup sehat dan budayakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.
Webinar dengan topik kali ini sangat tepat menghadirkan
warga yang telah pulih dari penyalahgunaan Napza. Untuk itu Dharma Wanita RSKO
Jakarta dan RSKO Jakarta menghadirkan Tri Retno Prayudati yang lebih kenal
sebagai Mbak Nunung pelawak yang lahir dari group Srimulat.
Sebagai individu yang pernah menjadi korban penyalahgunaan
Napza dan dirinya mampu bangkit dan pulih kembali, Mbak Nunung kali ini sharing
tentang bahaya narkoba.
Ungkap Mbak Nunung “Narkoba bisa menjebak siapa saja, dari
kalangan tua/muda, laki-laki/perempuan, artis, pelajar, TNI/POLRI dan siapa pun”
Menurutnya narkoba sangat jahat sekali karena dapat mengerongoti
kehidupan kita, sehingga bisa membuat kita menjadi orang yang berbeda. Bahkan
dapat menghancurkan kehidupan kita bahkan dapat pula menjadikan seseorang
menjadi Bandar.
Ia menyampaikan bahwa Program Rehabilitasi Narkoba di RSKO
Jakarta begitu penting untuk memulihkan diri nya secara terukur dari dampak
penyalahgunaan Napza. Program ini begitu berperan dalam pemulihan dirinya.
Menilik kebelakang pada saat program rehabilitasi, melawan
diri sendiri itu yang paling sulit karena kita harus mengesampingkan keinginan
pribadi. Sebelum masuk rehabilitasi narkoba saya terbiasa berinteraksi dengan
anak cucu, kemudian sebuah kejadian memisahkan saya dan keluarga.
Lanjut ceritanya pada masa awal rehabilitasi narkoba itu membuat
saya stres yang tidak dibayangkan. Ternyata Program Rehabilitasi Narkoba RSKO
Jakarta itu melatih diri saya untuk bisa move on dan bisa kuat menjalani
kehidupan kedepan.
Pelawak wanita ini menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi
ialah stigma baik bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Saya pun merasakan tantangan stigma saat menghadapi
keluarga saya, lingkungan berkerja, dan tetangga.
Dalam pikiran saya bagaimana saya menghadapi merek,
jawabannya saya harus kuat, pasrah, ikhlas, dan maju kedepan apapun nanti yang
saya hadapi. Ikhlas merupakan kekuatan yang paling penting.
Mbak Nunung berpesan “bagi
masyarakat, jangan mencoba-mencoba bila ada yang mengiming-imingi. Karena
efeknya tidak baik bagi lingkungan yang kita hadapi akan rusak semua”
Dalam kaitan peringatan tersebut, Dharma Wanita RSKO Jakarta
yang mulai memperkenalkan tagline baru, yaitu Hidup Produktif Tanpa Napza dalam
Era New Normal yang merupakan ajakan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan
lebih sehat dengan hidup tanpa narkoba di masa New Normal.
---------
Laporan Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSKO Jakarta
Share This News