Penyuluhan Bahaya Narkoba oleh RSKO Jakarta di SMPN 56 Jakarta
RSKO Jakarta melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan mengenai Bahaya NAPZA pada hari Rabu, 26 Oktober 2023 di SMP Negeri 56 Jakarta, yang diikuti kurang lebih sekitar 995 siswa dibagi menjadi 2 (dua) tempat Gedung A dan Gedung B.
NAPZA sudah menjadi momok menakutkan bagi orang tua dan guru yang mendidik anak usia sekolah.
Penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya) atau masyarakat umum mengenalnya dengan Narkoba, telah dinyatakan oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai kejahatan luar biasa.
Berdasarkan laporan yang dipublikasi Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam Indonesia Drug Repots 2023, jumlah kasus tindak pidana narkoba di Indonesia mencapai 43.099 kasus sepanjang 2022.
RSKO Jakarta sebagai one stop service di bidang NAPZA / Narkoba ikut berperan dalam menyelamatkan generasi bangsa yang menjadi tumpuan negeri ini kedepan.
Kegiatan penyuluhan bahaya penyalahgunaan NAPZA bisa terlaksana atas kesadaran pihak SMP Negeri 56 Jakarta terhadap pentingnya pengetahuan bahaya narkoba bagi peserta didiknya.
Edukasi kesehatan mengenai NAPZA I Sumber Foto : dokpri Select an Image
Kegiatan penyuluhan di SMP Negeri 56 Jakarta melibatkan tim Penyuluh Kesehatan RSKO Jakarta sebanyak 3 Tenaga Kesehatan yaitu ; Intang Endang Sonata, SKM, MKM, Wage Robbiamsyah SKM, Euis Sayyidah, AMD, dan Sita Fitria, SE.
Tim penyuluh Kesehatan saat penyuluhan mewanti-wanti agar peserta didik untuk tidak pernah mencoba-coba menggunakan NAPZA /Narkoba dimana rokok bisa menjadi pintu gerbang menuju penyalahgunaan NAPZA / Narkoba.
Anak-anak usia sekolah Sekolah Menengah Pertama merupakan usia rawan terpengaruh kepada perilaku penyalahgunaan NAPZA.
Masa remaja adalah masa dimana ingin mengetahui sesuatu hal yang baru, apakah itu akan berdampak baik atau buruk bagi dirinya.
Penyuluhan kesehatan bahaya narkoba ini juga mengenalkan pengertian Narkoba dan NAPZA kepada peserta didik.
Penyuluhan Kesehatan ini disesuikan dengan umur dari audiens nya yaitu siswa-siswi yang duduk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama kelas 7, 8 dan 9.
Edukasi Kesehatan bagi siswa SMP Negeri 56 Jakarta menggunakan metode presentasi yang disertai tanya jawab, dan pemberian hadiah bagi yang bisa menjawab.
Usia-usia Anak Baru Gede (ABG) bagaikan spons yang menyerap informasi secara langsung dimana mereka belum dapat menganalisis informasi secara tepat. Untuk itu pengenalan terhadap efek NAPZA amat dibatasi.
Wali kelas 7F dan Pembina OSIS SMP Negeri 56 Jakarta, Ibu Fitri Nurhayati, S. Pd, M.Pd -I Sumber Foto : dokpri Select an Image
Salah-satu pengajar yang juga Wali kelas 7F dan Pembina OSIS SMP Negeri 56 Jakarta, Ibu Fitri Nurhayati, S. Pd, M.Pd, menyampaikan banyak kasus anak-anak terkait merokok, nongkrong-nongkrong, bahkan mulai mengoplos minuman dan membeli minuman ditempat yang tidak bertanggung jawab tidak mengenal umur.
Tambahnya, karena kasus-kasus tersebut, sepertinya perlu adanya input dari professional terkait dengan penyuluhan narkoba yang diawali dari rokok dan minum-minuman keras.
Harapan Ibu Nurhayati seluruh siswa memahami bahaya dari narkoba dan tidak mencoba-coba yang dimulai dari rokok dan minuman keras. Siswa sadar merupakan hal yang tidak baik dan merugikan mereka.
Pihak SMP Negeri 56 Jakarta juga amat menyambut baik kehadiran Nakes RSKO Jakarta dalam memberikan penyuluhan Kesehatan bahaya narkoba.
Penyuluhan kesehatan tentang bahaya penyalahgunaan NAPZA yang dilaksanakan RSKO Jakarta menyasar keseluruh kalangan baik masyarakat umum, tempat pendidikan, lingkungan kerja, para profesional dan lainnya.
RSKO Jakarta juga sangat terbuka atas permohonan Institusi Pendidikan baik sekolah maupun kampus untuk memberikan penyuluhan kesehatan menyangkut bahaya narkoba kepada siswa didik mereka.
Institusi pendidikan dapat menghubungi nomor kontak ; Imelda (0813-1024-3043) dan Sita (0812-9864-9595).
-------------------------------
Salam hangat
PKRS dan Pemasaran RSKO Jakarta
Instagram @pkrs_rsko
.png)
Share This News