Judul
: RSKO Jakarta Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia Mengadakan Lomba Seni bagi
Pasien Rehabilitasi NAPZA
Penulis : Andri Mastiyanto, SKM (Penyuluh Kesmas RSKO Jakarta)
Kata siapa orang dalam masa pemulihan penyalahgunaan
narkoba / NAPZA di layanan kesehatan Rehabilitasi NAPZA tidak bisa berkreasi !
sebagaimana layaknya manusia normal pada umum nya, mereka dapat menghasilkan
karya.
Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO)
Jakarta menjadi tempat yang tepat, para pasien NAPZA dapat berkarya bahkan bisa
melakukan aktivitas sebagai mana mestinya.
Pasien NAPZA di RSKO Jakarta mendapatkan
pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap. Pasien Rawat Inap untuk pasien NAPZA
terdiri dari layanan Unit Medical
Psikiatric Evaluation (MPE) dan Unit Rehabilitasi NAPZA.
Selain pelayanan medis, mereka juga akan
dilatih,edukasi dan diajak berinteraksi, bersosialisasi, berkarya sehingga bisa
membangkitkan kreativitas yang mereka miliki.
10 Oktober 2021, merupakan Hari Kesehatan
Jiwa Sedunia (HKJS) yang merupakan hari penting bagi RSKO Jakarta yang memberikan
pelayanan kesehatan jiwa. Dalam rangka HKJS, RSKO Jakarta menyelenggarakan
lomba seni bagi pasien rawat inap Rehabilitasi NAPZA.
Ketua pelaksana Hari Kesehatan Jiwa Sedunia
(HKJS) dan Hari Kesehatan Nasional RSKO Jakarta, dr.Budi Raharjo, M.Epid melihat
pentingnya pasien NAPZA berkreatifitas. Untuk itu RSKO Jakarta menyelenggarakan
lomba kreatifitas pasien rawat inap dan rawat jalan NAPZA.
Lomba seni yang diselenggarakan ialah seni bernyanyi
dan stand up comedy yang dilaksanakan,
Rabu-Kamis, 29-30 September 2021 (Pasien Rawat Inap NAPZA). Jumlah pasien yang
terlibat sebanyak 18 paserta.
“Lomba
seni bagi pasien NAPZA merupakan bagian dari rangkaian menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (10 Oktober 2021).
Tentunya pelaksanaan lomba seni ini memberikan manfaat bagi pemulihan dan
hiburan bagi pasien” penjelasan dr.Budi di ruang main hall Instalasi
Rehabilitasi NAPZA (29 September 2021).
Tambah Ketua Pelaksana, dengan lomba seni
ini diharapkan dapat memunculkan semangat dan memancing kreatifitas pasien
NAPZA baik itu rawat inap.
Lanjutnya, bernyanyi dan stand up comedy merupakan media ekspresi
karena tidak semua ekpresi dapat dikeluarkan oleh para pecandu. Perasaan itu
dapat mereka salurkan melalui media musik dan stand up comedy.
“Dengan
berkesenian membuat seseorang mengenal perasaannya, sehingga pasien Instalasi
Rehabilitasi dapat mengenali rasa bahagia bukan hanya dari zat NAPZA yang
disalahgunakan” ungkap dr.Budi.
Pasien Instalasi Rawat Inap terdiri dari
berbagai macam usia. Mereka juga memiliki tingkat kesembuhan dan pemulihan yang
berbeda beda satu sama lain.
Ternyata dari lomba bernyanyi dan stand up comedy ini terlihat pasien
Rawat Inap memiliki kemampuan seni yang baik. Meskipun mereka dalam proses
pengobatan, tapi mereka masih dapat berekspresi.
Para pasien terlihat antusias dan semangat
mengikuti lomba kali ini. Pemenang lomba seni ini diberikan hadiah hiburan yang
telah disiapkan oleh panitia Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS)RSKO Jakarta.
Menurut dr.Budi, tujuan lomba kreatifitas
ini selain untuk memeriahkan peringatan HKJS 2021di RSKO Jakarta, tetapi juga
membuat pasien senang agar imun tubuh terjaga sehingga pasien cepat pulih (AM).
___
Editorial : Tim Publikasi
dan Dokumentasi HKJS RSKO Jakarta
Laporan Sub Sub-Substansi Hukormas RSKO Jakarta
Share This News