"Orang
yang sehat fisik harus juga sehat jiwa "
Bila kita sehat fisik tapi tidak memiliki
jiwa sehat dapat menghancurkan kesehatan fisik kita sendiri, hubungan sosial
dengan lingkungan bahkan dapat mengarah pada tindakan yang mengancam jiwa.
Patut diketahui setiap tanggal 10 Oktober
diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS). Kesehatan jiwa menjadi
permasalahan yang serius, beberapa kondisi seperti depresi, kegelisahan,
perubahan suasana hati hingga stress bahkan bunuh diri.
Kondisi tersebut menjadi isu yang menjadi
perhatian khusus dalam Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. WHO memperingati Hari
Kesehatan Jiwa Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
terkait kesehatan mental sehingga bisa mencegah terjadinya penyakit jiwa.
Kesehatan
Jiwa Menjadi Dasar Kesehatan Paripurna
Pengertian dari kesehatan jiwa yaitu
kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitas nya (UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa).
Bila kita melihat UU.KES. No 36 Tahun 2009
disebutkan unsur kesehatan paripurna adalah keadaan sehat baik secara fisik,
mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.
Jadi kesehatan jiwa merupakan termasuk
unsur terpenting dalam kesehatan paripurna. Berbicara kesehatan jiwa maka harus
melihat data Riskesdas (2013). Prevalensi orang dengan gangguan jiwa berat 1,7
(402.900 jiwa), sedangkan prevalensi orang dengan gangguan mental emosional 6,0
% (14.220.000 jiwa).
Proporsi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
yang pernah dipasung 14,3% (angka Nasional), 10,7% (di perkotaan) dan 18,2% (di
pedesaan).
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami
gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari
15 tahun mengalami depresi.
Keluarga
memiliki Peran Utama Memelihara Kesehatan Jiwa
Setiap keluarga ada baiknya setiap tahun patut
rasanya deteksi dini gangguan jiwa dan setiap anggota keluarga perlu mendapat
perhatian.
Hal ini menjaga kesehatan warga agar tidak
menjadi penderitaan, hambatan dan disabilitas yang menjadi beban diri, keluarga
dan negara yang berkepanjangan.
Kita sebagai keluarga dapat berbuat yaitu
melalui dukungan sosial. Bila anggota keluarga yang mengalami permasalahan
tunjukan empati, ajaklah bicara, bantu selesaikan masalah dan bawalah ke
fasilitas kesehatan seperti RSKO Jakarta untuk mendapatkan bantuan
professional.
Tidak hanya itu saja kita dapat berinteraksi
secara lebih positif, ajak terlibat di kegiatan-kegiatan positif yang
menyenangkan, cek interaksi di media sosial apa yang dilihat oleh keluarga kita,
coba kenali teman-temannya.
Saat ini Kementerian Kesehatan telah
mengembangkan aplikasi aplikasi Sehat Jiwa yang dapat diunduh di playstore.
Aplikasi dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkonsultasi kesehatan jiwa
secara online.
______________
Editorial : Instalasi Pemasaran dan Promosi
Kesehatan
Laporan Subbag Hukormas
Share This News