Customer Service RSKO Pada Hari Kerja Jam 7.30 sd 16.00 WIB : 0813-1871-8880 (Whatsapp)
News Photo

Sehat Fisik Harus Juga Sehat Jiwa

"Orang yang sehat fisik harus juga sehat jiwa "

Bila kita sehat fisik tapi tidak memiliki jiwa sehat dapat menghancurkan kesehatan fisik kita sendiri, hubungan sosial dengan lingkungan bahkan dapat mengarah pada tindakan yang mengancam jiwa.

Patut diketahui setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS). Kesehatan jiwa menjadi permasalahan yang serius, beberapa kondisi seperti depresi, kegelisahan, perubahan suasana hati hingga stress bahkan bunuh diri.

Kondisi tersebut menjadi isu yang menjadi perhatian khusus dalam Hari Kesehatan Jiwa Sedunia. WHO memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan mental sehingga bisa mencegah terjadinya penyakit jiwa.

 

Kesehatan Jiwa Menjadi Dasar Kesehatan Paripurna

Pengertian dari kesehatan jiwa yaitu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitas nya (UU No. 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa).

Bila kita melihat UU.KES. No 36 Tahun 2009 disebutkan unsur kesehatan paripurna adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Jadi kesehatan jiwa merupakan termasuk unsur terpenting dalam kesehatan paripurna. Berbicara kesehatan jiwa maka harus melihat data Riskesdas (2013). Prevalensi orang dengan gangguan jiwa berat 1,7 (402.900 jiwa), sedangkan prevalensi orang dengan gangguan mental emosional 6,0 % (14.220.000 jiwa).

Proporsi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang pernah dipasung 14,3% (angka Nasional), 10,7% (di perkotaan) dan 18,2% (di pedesaan).

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

 

Keluarga memiliki Peran Utama Memelihara Kesehatan Jiwa

Setiap keluarga ada baiknya setiap tahun patut rasanya deteksi dini gangguan jiwa dan setiap anggota keluarga perlu mendapat perhatian.

Hal ini menjaga kesehatan warga agar tidak menjadi penderitaan, hambatan dan disabilitas yang menjadi beban diri, keluarga dan negara yang berkepanjangan.

Kita sebagai keluarga dapat berbuat yaitu melalui dukungan sosial. Bila anggota keluarga yang mengalami permasalahan tunjukan empati, ajaklah bicara, bantu selesaikan masalah dan bawalah ke fasilitas kesehatan seperti RSKO Jakarta untuk mendapatkan bantuan professional.

Tidak hanya itu saja kita dapat berinteraksi secara lebih positif, ajak terlibat di kegiatan-kegiatan positif yang menyenangkan, cek interaksi di media sosial apa yang dilihat oleh keluarga kita, coba kenali teman-temannya.

Saat ini Kementerian Kesehatan telah mengembangkan aplikasi aplikasi Sehat Jiwa yang dapat diunduh di playstore. Aplikasi dapat digunakan oleh masyarakat untuk berkonsultasi kesehatan jiwa secara online.

______________

Editorial : Instalasi Pemasaran dan Promosi Kesehatan

Laporan Subbag Hukormas

 

Share This News